Ditinjau dari permasalahannya kehidupan itu dinamis,
tergantung mood dari pelakunya, kalau susah move on kayak aku, ya hidup itu
stagnan aja, bisa-bisa decline. Hidup itu harus dimanfaatkan dengan baik dan
tentu harus dinikmati jangan lupa disyukuri, agar kita terus berfikir positif
dan nggak stagnan mulu, monoton. Oke.. aku muslim, tapi agama bukanlah
penghalang untuk bisa merasakan kesenangan dalam hidup. Kadang temen-temen bule
(cie bule... bule jawa bung) berfikiran aku yang cewe muslim itu Cuma kayak ayam
yang dikandang nggak bisa ngapa-ngapain, itu nggak boleh, ini nggak boleh..
pake hijab badan ketutup nggak kaya angelina jolie yang cantik dan rupawan..
nggak asik banget katanya, oke kata siapa pake hijab nggak bisa tampil cantik.
Show them all J .
harus diakui kalau aku itu cantik :P
Oke skip. Skip..
Kesenangan itu nggak Cuma dihasilkan dari kegiatan yang
negatif. Banyak kesenangan yang bisa kita dapatkan dari kegiatan yang baik,
bermanfaat pula. Berhubung ini hari pertama dirumah manfaatkan waktu dengan
baik. nggak mau sedetikpun terbuang dengan sia-sia. Hidup itu indah jika
dihabiskan bersama orang-orang yang baik dan tentu menyayangi kita
Lagi-lagi itu sepupu... oke, aku kalah narsisnya sama dia.
Selepas jalan-jalan subuh tadi, rasanya itu kurang kalau
belum sepedaan mengelilingi desa. Berhubung aku tidak memilik sepeda, ya,
terpaksa pinjam sama tetangga. tetangga itu guruku saat aku masih mengaji di
pesantren dan guru bahasa arab saat di SMA. Karena tetanggaan dan masih muda ya
jadi ngga ada rasa malu untuk menjadi akrab. Oh iya inisialnya K alias Udin
alias Ucok atau Encus (emang teroris?). katanya sih nggak mau dipanggil pak,
maunya dipanggil Mas.. ealah... tapi teman-teman lama memanggil dia Om (OMG!!).
Sepedanya berwarna biru, enak dipakai meski agak tinggi,
harus jinjit-jinjit kalau berhenti. Start dimulai dari depan rumah Om Encus,
menuju sekolahan SD karena disana ada adikku yang lagi mengenang masa
kejayaannya di SD jabres sebelum pindah di Pesantren. Ealah ngenes yak!!.
Oke.. itu dia adikku, aku menemukannya saat bersembunyi
dibalik pagar, malu menampakkan batang hidungnya pada teman-teman lamanya.
“ayuh mas, tek bonceng”. Ajakku, tapi dia Cuma diam
terperanga melihat teman-temannya dari kejauhan.. cup cup
(ayo mas, kakak bonceng).
Beberapa kali ajakan, ia tolak.. kenapa? Padahal ia udah aku
kasih duit buat beli mainan di halaman sekolah pagi tadi. Oke dia sekarang
mencampakkan aku. Kasihan aku... atau kasihan dia?
Skip.......
Siangnya aku bermain skype dismartphoneku, agar bisa chating sama fans-fans ganteng (Cuma buat ngelancarin english sih sebenernya.. cieelah)
Kayaknya ada yang janggal di foto ini?. Apa yah, oh iya, aku
kan Cuma punya nokia c5, lalu smartphone ini milik siapa? Aku baru ingat kalo
smartphone ini milik abahku. Dan aku mengakui abahku itu lebih update dan keren
dari pada aku. Tapi kalian pembaca harus ingat, keren tidaknya seseorang itu
bukan ditentukan oleh gadgetnya (menghibur diri L).
Setelah masuk waktu dhuhur aku cepat-cepat mengambil air wudhu, setelah sholat
aku mengambil kitab suci Alquran agar bisa khatam satu jus di hari itu.
Oke-oke... baru selesai datu lembar aku teringat kalau
sepeda pak encus belum dikembalikan dari tadi. Dari pada terjadi hal yang
enggak-enggak aku tutup mengaji waktu itu, dan langsung tancap gas
mengembalikan sepeda om encus di tempat yang sepantasnya. Waktu diketok-ketok
tidak ada orang, waktu diucap salam tidak ada yang jawab. Ya sudah aku letakkan
sepeda itu diteras rumah om encus.
“Om, kie pite tek balekna, maturnuwun” ncen saru banget
batinku
(“Om ini sepedanya aku kembalikan. Terimakasih” memang nggak
sopan banget batinku)
La trus aku harus gimana lagi? orang nggak ada orang
dirumah, ya udah aku tinggal aja dengan perasaan nggak berdosa
Saat berada dirumah aku langsung disuruh untuk mengemas nasi
kotak dan beberapa snack karena kebetulan sore nanti akan diadakan buka puasa
bersama guru dan murid Mts depan rumah. Karena ibuku yang disuruh masak, ya
imbasnya aku harus membantu ibu. Oke fix sekarang aku sedang sibuk membantu ibu
mempersiapkan segalanya. Mulai dari mengemas box makanan dan membuat es cendol.
Niatnya sih pengen tadarusan di
mushola biar bisa silaturahim bareng remaja desa, tapi jam udah nunjukin jam
setengah enam, otomatis tadarusannya udah selesai. Ngapai juga kesana? Nanti
dikira Cuma mau minta nasi bungkusnya doang (astaghfirullah). Mungkin lain
waktu aku bisa tadarusan disana. Berhubung semua makanan dan minuman sudah siap
dan tinggal menunggu waktu maghrib, aku keluar sebentar untuk menikmati sore pertama
dirumah pada bulan ramadan.
Srengengene wis arep kelelep
(mataharinya mau tenggelam)
Hanya tinggal menunggu beberapa
menit untuk merasakan buka puasa pertama dengan keluarga. Dari pada bengong
mending naik ke masjid saja, ingin tahu suasana apa yang bisa dirasakan dari
atas sana.
Dan suasanaynya nggak kalah asik.
Langitnya itu loh bikin kerasa kayak bukan di Indonesia tapi entah dimana,
mungkin salah satu pulau di Maladev. Oke itu terlalu berlebihan. Pada ngapain
sih mereka yang lagi di bawah?
Yup adik-adikku yang sedang senang bermain petasan-petasan kecil. Siapa yang sedang memakai sepeda itu? Itu adikku fatih yang baru dibelikan sepeda oleh abah dan umi. Dan yang pakai sepeda motor itu? Ooh itu, itu omku si suaminya penjual warung dan bapak dari sepupu yang banyak muncul di cerita sebelumnya.
Bedug sudah berbunya, Ang Hail sudah mengajak saudara-saudaranya untuk berbuka lewat speaker masjid. Aku bergegas turun untuk berbuka bersama.
Sebelum masuk rumah aku photo sepeda baru itu, inilah sepeda yang akan menemani beberapa hariku di rumah. Walaupun sepeda itu dimaksudkan untuk adik perempuanku, kemungkinan aku yang akan banyak menggunakannya.
Lihat? Untuk membuktikan bahwa itu sepeda baru adalah plastik yang masih terbalut di beberapa bagian sepeda. Masih ngeyel juga? Terserah deh.
Nah selepas berbuka puasa, aku bergegas solat di lantai atas, karena lantai bawahnya belum dikeramik sama sekali. pas mau masuk,aku melihat adikku sedang berbuka bersama dengan sahabat lamanya yang masih saudara
Sembari berbuka mereka menonton
film upin-upin di tivi. Oke deh best friend forever. Aku aja belum tentu mau
buka dirumah teman apa lagi sekecil adik ini, namanya galih gaess, dia anaknya
tanteku, saudara dari ibu. Dia punya dua kakak cewe, bagi pembaca yang ingin
berkenalan boleh deh tanya sama aku alamat fb mereka. Dijamin nyesel (kok?) ya
karena mereka kayaknya udah punya kekasih masing-masing.
Seperti biasa, habis buka, sholat
maghrib, ngaji Quran kadang-kadang, trus capcus pergi tarawih. Masa mau sholat
jamaah dimasjid bawa- bawa HP gaess?, kata adikku nanti dimarahin malaikat!!.. oke
oke. Intinya kalian wahai pembaca nggak bisa tahu ceritaku saat tarawih, mungkin
tahun depan ya gaess, ketika jaman sudah mulai berubah, atau ketika negara api
mulai menyerang (what?).
Setelah jam 11 malam lewat, akupun
pergi tidur. Tidurku indah ditemani lantunan al-quran yang samar-samar dari
speaker masjid depan rumah.
Nah jadi gini ceritanya, bulan
ramadhan tahun 2012 yang lalu, pas sahur keluargaku senang nonton film Omar di
MNC Tv. Di tahun lalu aku nggak tahu apa-apa karena aku sedang ada di belitung
timur untuk KKN. Nah di tahun sekarang abah dan umi senang menonton film
yuzarsif di TV muhammadiyah. Kalian tau siapa yuzarsif?, tidak?. Oke petunjuk
pertama dia seorang nabi dan rasul. Masih belum tahu juga?. Oke petunjuk kedua
dia adalah bendahara mesir yang adil. Masih belum tahu juga?. Oke petunujuk
terakhir dia adalah anak yang dibuang oleh kesebelas saudaranya. Oke bagi yang
masih belum tahu mohon push up
sepuluh kali.
Oke yuzarsif adalah nabi Yusuf as.
Tiap malam selagi sahur, keluargaku memilih yuzarsif menjadi teman sahur kami.
Ya lebih baik, dari pada menonton kuis geje yang anak tk-pun bisa menjawabnya
(ciee, nyindir bu?). oke, oke
Ada abah, umi, mba kuni, fatih dan hafas, dan aku yang memotret.
Hey.. katanya adikmu ada tiga Nell???
Oke yang satu masih belum kelihatan, takutnya pembaca cewe pada naksir sama adikku yang satu ini. Bisa kalian tebak apa yang kami makan pada gambar itu?. Yang jelas yang kuning itu adalah favoritku, buah semangka.
Imsakk.... imsakk... kedua adikku yang masih kecil berlomba-lomba menghabiskan minuman yang sudah disediakan. Katanya biar puasanya tambah kuat, apalagi buat yang paling kecil.
Setiap fajar aku menyemppatkan diri untuk memotret fajar dari jendela kamar, pas mau sholat subuh aku ambil Hpku untuk memotret
Benar-benar masih subuh kan gaess?? Apa lagi bintang kejoranya masih terlihat jelas. Sudah ada sorotan cahaya mentari yang mau keluar.
Eeh si mentari sudah nongol tuh, yuk jalan-jalan lagi gaess? Ngerayen (mencoba) sepeda baru adikku. Pas kemaren kata adikku sepeda itu masi susah untuk dinaiki, untuk itu omku mencoba untuk memperbaiki agar lebih enak untuk dikenakan
Nah masalahnya disini omku itu
gendut, takutnya bukan jadi lebih baik malah tompal (rontok) sepedanya.
Bercanda ko om... please jangan renggut ang pao lebaran saya. Yup akhirnya
entenglah sudah sepeda kami bawa. Akhirnya bisa juga mengendarai sepeda baru
ini, yuk mari jalan gaess.
Nah mulai deh jalan, aku kantongin
hapeku, pas kebetulan lewat dekat rel, aku foto lagi deh kereta yang kebetulan
lewat.
Ngeri ya gaess.. nggak ada
palangnya, sekali agi hati-hati gaes kalau mau main ketempatku.
Kalian masih ingat nggak? Janjiku
yang mau potong rambut sama abah? Nah saat itu juga abah juga pengen potong
rambut. Alhasil abah sendirian yang potong rambut dan aku yang menemaninya di
pangkas rambut Keluarga Udin naik sepeda baru.
hihihi, abah ngantuk.........................